| Diktat Logika Matematika | ||
| Sebelum Ini | Interpretasi Logika Predikat | |
| Daftar Isi | |
| IX.1 | Motivasi | 
| IX.2 | Interpretasi | 
| IX.3 | Aturan Semantik | 
| IX.4 | Interpretasi Termodifikasi | 
| IX.5 | Aturan untuk Kuantifier | 
| IX.6 | Latihan | 
		Interpretasi menugaskan makna untuk tiap simbol pada logika predikat yakni : konstan,
		fungsi dan predikat. Interpretasi menugaskan suatu nilai pada domain atau disebut objek 
		kepada konstan dan variabel, fungsi atas domain kepada simbol fungsi dan relasi atas domain
		pada simbol predikat. 
 
		
		Contoh : terdapat kalimat logika predikat tertutup  seperti berikut 
		G : if (∀ x)(∃ y) p(x,y) then p(a,f(a)) 
		
		Sembarang interpretasi atas G harus menentukan domain dan menugaskan nilai ke tiap simbol
		dan terutama ke konstan a, fungsi f dan predikat p. 
		Misal sekarang terdapat interpretasi I dengan domain D adalah bilangan integer
		dan diinterpretasikan untuk tiap simbol 
			a adalah 0; 
			f adalah fungsi suksessor yaitu fungsi f(d) adalah d + 1. 
			p adalah relasi lebih besar dari yaitu relasi p(d1,d2) adalah d1 > d2 
		
		Berdasarkan interpretasi I, maka kalimat G dapat ditentukan nilai kebenaranya.
		Perhatikan sub kalimat p(a,f(a)) berdasarkan interpretasi I adalah pertidaksamaan 
		berikut 
				0 > 0 + 1
			
 
		Oleh karena 0+1 adalah 1, dan karena 0 > 1 adalah bernilai false  maka
		predikat p(a,f(a)) dalam interpretasi I adalah bernilai false  
		
		Kalimat G dapat diketahui nilai kebenarannya apabila bagian anteseden diketahui yaitu kalimat : 
		
		(∀ x)(∃ y) p(x,y) 
		Berdasarkan interpretasi I anteseden itu dapat diterjemahkan menjadi :
		
		Untuk semua integer d, terdapat integer d' sehingga d > d'
		
		kalimat ini bernilai true (ambil d adalah d dan d' adalah d-1). 
		
		Karena bagian anteseden dan konsekwen kalimat G telah diketahui makna kebenarannya, kalimat
		G dapat diketahui dengan aturan implikasi yaitu 
		if true then false  false
 false 
	
		Definisi.
		Didefinisikan D adalah himpunan elemen sembarang. 
		Sebuah interpretasi I atas domain D memberikan nilai ke tiap simbol 
		konstan, variabel, fungsi dan predikat sebagai berikut
		
Aturan semantik pada logika predikat mengadopsi semua aturan semantik pada logika proposisi dengan ditambah sebagai berikut :
		Iterpretasi termodifikasi atas domain D untuk Interpretasi I untuk 
		sembarang variabel x  ditulis sebagai : 
		 < x <-- d  > o I 
 
	
		adalah 
		
		Perhatikan kalimat logika predikat berikut ini 
		
| (a) | p(a,x) | 
| (b) | p(x,a) and p(x,f(x)) | 
| (c) | (∃ y) p(y,x) | 
| (d) | (∃ y) [ p(y,a) or p(f(y),y)] | 
| (e) | (∀ x)(∃ y) p(x,y) | 
| (f) | (∃ y)(∀ x) p(x,y) | 
Berdasarkan interpretasi I maka kalimat tersebut dapat ditentukan nilai kebenarannya yaitu
| (a) | p(a,x) dalam interpretasi I dapat digantikan dengan
					kalimat biasa 0 < 1 Oleh karena 0 lebih kecil dari 1 adalah true maka Nilai p(a,x) pada interpretasi I adalah true | 
| (b) | p(x,a) and p(x,f(x)) dalam interpretasi  I  dapat digantikan dengan
					kalimat biasa 1 < 0 and 1 < (1+1) 1 < 0 and 1 < 2 Oleh karena 1 tidak lebih kecil dari 0, maka p(x,a) bernilai false Oleh karena 1 lebih kecil dari 2, maka p(x,f(x)) bernilai true Sehingga kalimat (b) dapat diubah menjadi false and true yang ekivalen dengan false | 
| (c) | (∃ y) p(y,x) dalam interpretasi I dapat
					diganti dengan kalimat biasa Ada integer y, sehingga y < 1 Berdasarkan aturan ∃ terdapat interpretasi termodifikasi sehingga y < 1 bernilai true, yaitu < y <-- 0 > o I sehingga (∃ y) (y < 1) bernilai true | 
| (d) | (∃ y) [ p(y,a) or p(f(y),y)] dalam interpretasi I
					dapat diganti dengan kalimat biasa  yaitu : Ada integer y sehingga (y < 0) atau ((y+1) < y) Berdasarkan aturan ∃, agar bernilai true harus ada bilangan d yang merupakan bilangan nonnegatif yang memenuhi interpretasi termodifikasi < y <-- d > o I Sehingga (d < 0) atau ((d+1) < d) bernilai true Untuk subkalimat pertama (d < 0) tidak ada bilangan d pada non negatif yang memenuhi (d < 0) sedangkan subkalimat kedua ((d+1) < d) tidak ada bilangan d pada non negatif yang memenuhi ((d+1) < d) Sehingga tidak ada bilangan d di integer non negatif yang memenuhi (d < 0) atau ((d+1) < d) Jadi, nilai (∃ y) [ p(y,a) or p(f(y),y)] dalam interpretasi I adalah bernilai false | 
| (e) | (∀ x)(∃ y) p(x,y) dalam interpretasi I dapat diterjemahkan menjadi kalimat biasa yaitu Untuk semua integer nonnegatif x terdapat integer nonnegatif y sehingga berlaku x < y Berdasarkan aturan ∀ nilai kalimat (e) bernilai true apabila untuk semua bilangan d1 di noninteger ada bilangan d2 di noniteger sehingga interpretasi termodifikasi < x <-- d1 > o < y <-- d2 > o I bernilai true Sekarang bila dimodifikasi d2 sebagai d1+1 maka kalimatnya menjadi untuk semua bilangan d1 di noninteger ada bilangan d1+1 sehingga (d1 < (d1+1)). Kalimat ada bilangan d1+1 sehingga (d1 < (d1+1)) bernilai true untuk semua bilangan d1 sehingga Kalimat (∀ x)(∃ y) p(x,y) bernilai true pada interpretasi I | 
| (f) | (∃ y)(∀ x) p(x,y) Dalam interpretasi I dapat dibaca sebagai Ada bilangan integer non negatif y sehingga Semua bilangan integer non negatif x berlaku (x < y ) Berdasarkan aturan ∃ kalimat (f) bernilai true apabila Terdapat bilangan d1 di integer nonnegatif dan Semua bilangan d2 di integer nonnegatif yang mengakibatkan interpretasi termodifikasi x <-- d2 dan y <-- d1 (d2 < d1 ) bernilai true. Perhatikan untuk semua d1 pada bilangan integer non negatif Apabila d2 = d1, maka (d2 < d1) benilai false maka kalimat (∃ y)(∀ x) p(x,y) dalam interpretasi I adalah bernilai false | 
| Sebelum Ini | Daftar Isi | |
| Dasar Logika Predikat |